Latest Entries »

clbk

cinta lama bersemi kembali @};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–   kuhabiskan hari dari pelabuhan ke pelabuhan, dari tambatan ke tambatan, parit, samudra hingga teruzan tapi tetap tak mampu menahan akhir dari laju haluan, dan memutar buritan Oh para nelayan, maafkan atas ketidakberdayaan yg kulakukan kumohon jgn beri aku kutukan  ombak bergulung tiada muara-hulu, camar berdansa menyemburat langit ke selatan satu titik kilas bintang jatuh, sementara tapal batas kini sampai di hadapan  tibalah sebuah pulau yg tlah aku kenali walau belum tiap sudutnya blm sempat kumengerti  disini aku segera tambatkan perahu lagi, dan disini kuberlabuh kembali untuk kesekian kali.. setelah semua pertanda dan yg sebagiannya kini sedang kuikuti. yahh disini, mgkn tak asing lagi Aku tahu, ini bukan singgahan baru lama sekali tlah kujejakkan hatiku, ……. dulu waktu.  disini … dahulu … aku dicampakkan bagai jangkar tua mercusuar yg tak hidup lg lampunya lelah tapi bertahan tanpa sebabnya dan menyimpan cinta pada apa yg tak bisa kupunya  selalu kuingat lugunya kamu, yang tak menghiraukan syairku slalu kuingat bodohnya kamu, tika kau genggam mesra keras sifatmu betapa angkuh kamu tika beranjak dr apa yg kubawa padamu  sempat kebencianku tak terebut oleh senja yg lamban, hingga sepanjangan malam-malamku kelam. hitam legam makin memekatkan harapanku suram tapi fajar pastilah datang dan semuanya pasti tersingkirkan tahu mengapakah? karena bulan membalikkan arah jarum jam bintang terbesar menatapku dalam matamu  tag mengertikah kamu? atau pada pngertian yg lebih sederhana cintaku jauh lebih mengalahkan dendam ku terbesar adalah rasa sayang benci hanya kulit dari kerinduan dan itu yg membuatku tetap terus berjalan  simak syairku aku tetap mencintaimu, Dan seperti aku mencintaimu, cempaka, angin, daun, dan kutilang berjalin melagukan namamu ke angkasa.  Renungi kata-kataku Kata-kata yang lebih punyamu daripada milikku. kata-kata merambati dinding-dinding hati namun bukan lg dariku karena Kata-kata mulai melarikan diri dari kerumunan fikirku. dan Kau mengisi segalanya kata-kataku jadi ternoda oleh cinta kepadamu. Kau mengisi semuanya. Lalu kucoba kata-kataku jadi untaian tak berujung lebih seperti kalung tuk kulingkarkan pada hatimu mesti tertatih-tatih aku mengurut kata, mesti harus terkilir tetap menyebutmu  Ini aku, seperti dulu.. kembali mencintaimu, tika cakrawala sia-sia saja menyembunyikanmu. atau kau yang sembunyi dibaliknya  ini aku, mencintaimu walau segalanya mengepung, membeku, membatu atau hilang jadi debu abu  inilah aku yang mencintaimu 7 hari seminggu tiap puluh ribu detikku  ini aku. datang mencintaimu membawa pesan yang telah dibisikkan oleh laventer yg bertiup dr timur tengah, oleh pekikan elang dr padang pasir, oleh bangau jambul merah yg menari di bawah sakura  Kamu terlalu sempurna untukku jg kuterima kalau hanya bisa sebatas boleh mengagumimu kau yang buatku semakin bersyukur dengan kenikmatan-NYA.. kau telah membuatku merasakan dinginnya laut lamunan…  Aku tak akan henti menulis puisi Karena Tuhanpun tak pernah berhenti melukis Kusaksikan lukisan-Nya, kian indah. itu kamu lah  meski mencintaimu tak mampu seindah ramasinta, tak semati romeo-juli, tak serumit santiago-fatimah, tak seunik asmoro-adjani, tak seihklas ismail, tak setulus odypuss, tak sefanatik narcisuz, tak sekaya karun, dan tak seambisi fir’aun  ini aku, mencintaimu sederhana saja, tak perlu metafora, dan tak bisa hiperbola  ini aku, tetap mencintaimu karena seisi jagat raya ini telah membantuku menemukanmu  dan semua pengertian hidupku yg kucari cuma satu kata : “Kamu”   @};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–@};–

Orang Bodoh Cari Jodoh

Dahulu terasa indah
Tak ada yang mau dan menginginkan aku
Karna cuma diriku yang tak laku-laku

Tiada yang salah
Hanya aku manusia bodoh
Yang biarkan semua ini permainkanku
Berulang ulang ulang kali

Pengumuman-pengumuman
Siapa yang mau bantu
Tolong aku kasihani aku
Tolong carikan diriku kekasih hatiku
Siapa yang mau

Mencoba bertahan sekuat hati
Layaknya karang yang
Dihempas sang ombak
Jalani hidup dalam buai belaka
Serahkan cinta tulus di dalam takdir

Hanya kepedihan
Yang s’lalu datang menertawakanku
Engkau belahan jiwa
Tega menari indah di atas tangisanku

Tapi sampai kapankah ku harus
Menanggungnya kutukan cinta ini
Bersemayam dalam kalbu

(www.bendot.co.nr)